Saturday, September 26, 2009

kisah hidup Pak Ir. CiputRa

gua udah dari kemaren pengen banget bisa share about PAk Ir.Ciputra,,secara gua salut banget ama gaya hidupnya ..bener" seseorang yg bener" luar biasa..

walo nggak selengkap yan gua baca di salah satu majalah rohani di Indonesia..but it's okay lah..ntar gua usahain update ya..

mo tau kehidupannya Pak Ciputra..here we go,... http://emo.huhiho.com

KISAH Ir. CIPUTRA http://emo.huhiho.com




Ketika mula didirikan, PT Pembangunan Jaya cuma dikelola oleh lima orang. Kantornya menumpang di sebuah kamar kerja Pemda DKI Jakarta Raya. Kini, 20-an tahun kemudian, Pembangunan Jaya Group memiliki sedikitnya 20 anak perusahaan dengan 14.000 karyawan. Namun, Ir. Ciputra, sang pendiri, belum merasa sukses. ''Kalau sudah merasa berhasil, biasanya kreativitas akan mandek,'' kata Dirut PT Pembangunan Jaya itu.

Ciputra memang hampir tidak pernah mandek. Untuk melengkapi 11 unit fasilitas hiburan Taman Impian Jaya Ancol (TIJA), Jakarta -- proyek usaha Jaya Group yang cukup menguntungkan -- telah dibangun ''Taman Impian Dunia''. Di dalamnya termasuk ''Dunia Fantasi'', ''Dunia Dongeng'', ''Dunia Sejarah'', ''Dunia Petualangan'', dan ''Dunia Harapan''. Sekitar 137 ha areal TIJA yang tersedia, karenanya, dinilai tidak memadai lagi. Sehingga, melalui pengurukan laut (reklamasi) diharapkan dapat memperpanjang garis pantai Ancol dari 3,5 km menjadi 10,5 km.

Masa kanak Ciputra sendiri cukup sengsara. Lahir dengan nama Tjie Tjin Hoan di Parigi, Sulawesi Tengah, ia anak bungsu dari tiga bersaudara. Dari usia enam sampai delapan tahun, Ci diasuh oleh tante-tantenya yang ''bengis''. Ia selalu kebagian pekerjaan yang berat atau menjijikkan, misalnya membersihkan tempat ludah. Tetapi, tiba menikmati es gundul (hancuran es diberi sirop), tante-tantenyalah yang lebih dahulu mengecap rasa manisnya. Belakangan, ia menilainya sebagai hikmah tersembunyi. ''Justru karena asuhan yang keras itu, jiwa dan pribadi saya seperti digembleng,'' kata Ciputra.

Pada usia 12 tahun, Ciputra menjadi yatim. Oleh tentara pendudukan Jepang, ayahnya, Tjie Siem Poe, dituduh anti-Jepang, ditangkap, dan meninggal dalam penjara. ''Lambaian tangan Ayah masih terbayang di pelupuk mata, dan jerit Ibu tetap terngiang di telinga,'' tuturnya sendu. Sejak itu, ibunyalah yang mengasuhnya penuh kasih. Sejak itu pula Ci harus bangun pagi- pagi untuk mengurus sapi piaraan, sebelum berangkat ke sekolah -- dengan berjalan kaki sejauh 7 km. Mereka hidup dari penjualan kue ibunya.

Atas jerih payah ibunya, Ciputra berhasil masuk ke ITB dan memilih Jurusan Arsitektur. Pada tingkat IV, ia, bersama dua temannya, mendirikan usaha konsultan arsitektur bangunan -- berkantor di sebuah garasi. Saat itu, ia sudah menikahi Dian Sumeler, yang dikenalnya ketika masih sekolah SMA di Manado. Setelah Ciputra meraih gelar insinyur, 1960, mereka pindah ke Jakarta, tepatnya di Kebayoran Baru. ''Kami belum punya rumah. Kami berpindah-pindah dari losmen ke losmen,'' tutur Nyonya Dian, ibu empat anak. Tetapi dari sinilah awal sukses Ciputra.

Pada tahun 1997 terjadilah krisis ekonomi. Krisis tersebut menimpa tiga group yang dipimpin Ciputra: Jaya Group, Metropolitan Group, dan Ciputra Group. Namun dengan prinsip hidup yang kuat Ciputra mampu melewati masa itu dengan baik. Ciputra selalu berprinsip bahwa jika kita bekerja keras dan berbuat dengan benar, Tuhan pasti buka jalan. Dan banyak mukjizat terjadi, seperti adanya kebijakan moneter dari pemerintah, diskon bunga dari beberapa bank sehingga ia mendapat kesempatan untuk merestrukturisasi utang-utangnya. Akhirnya ketiga group tersebut dapat bangkit kembali dan kini Group Ciputra telah mampu melakukan ekspansi usaha di dalam dan ke luar negeri.
Ciputra telah sukses melampaui semua orde; orde lama, orde baru, maupun orde reformasi. Dia sukses membawa perusahaan daerah maju, membawa perusahaan sesama koleganya maju, dan akhirnya juga membawa perusahaan keluarganya sendiri maju. Dia sukses menjadi contoh kehidupan sebagai seorang manusia. Memang, dia tidak menjadi konglomerat nomor satu atau nomor dua di Indonesia, tapi dia adalah yang TERBAIK di bidangnya: realestate.
Pada usianya yang ke-75, ketika akhirnya dia harus memikirkan pengabdian masyarakat apa yang akan ia kembangkan, dia memilih bidang pendidikan. Kemudian didirikanlah sekolah dan universitas Ciputra. Bukan sekolah biasa. Sekolah ini menitikberatkan pada enterpreneurship. Dengan sekolah kewirausahaan ini Ciputra ingin menyiapkan bangsa Indonesia menjadi bangsa pengusaha.

tambahan : from http://www.ebahana.com/warta-935-Mencintai-Keluarga.html

Kebahagiaan dalam hidup Pak Ci, bukan hanya sukses dalam bisnis tapi juga sukses sebagai orangtua. “Kita semua seiman, semua hebat-hebat, semua bekerja, tidak seorang pun cerai, tidak seorang pun nakal, tidak ada yang kena Narkoba, semua bersekolah dengan baik. Semua pengusaha, kami sangat bahagia,” demikian jawab Pak Ci saat ditanya kehidupan keluarganya. http://emo.huhiho.com

Sejak dini, Pak Ci mengenalkan entrepreneurship kepada anak-anaknya. Baginya, lingkungan keluarga merupakan tempat penyemaian benih-benih yang baik. Karena itu Pak Ci sering membawa anak-anaknya ke proyek-proyek yang sedang ia kerjakan. Kini, anak-anaknya berserta dua menantunya juga turut ambil bagian dalam mengelola unit bisnis Ciputra.

Sebagai seorang pengusaha, Pak Ci tidak diragukan lagi ketangguhannya. Sebagai seorang suami dan seorang ayah, ia juga amat dicintai keluarga. Lalu, apa yang masih menjadi mimpi seorang Ciputra? ”Menjadikan Indonesia abad ini abad entrepreneurship. Abad yang lalu Indonesia abad kebangkitan bangsa, jadikanlah abad ini abad entrepreneur,” jawabnya mantap.http://emo.huhiho.com

gua secara pribadi merasa terberkati,karena ini sadarin gua untuk mau lebih maju lagi,,selalu mau lebih berusaha.. ameenn.. http://emo.huhiho.com

gimana temen"? merasa terinspirasi..semoga ya..gua tunggu ya commentnya ya.. GBu all ..jia you... http://emo.huhiho.com http://emo.huhiho.com http://emo.huhiho.com

















 

No comments: